Ryans memories

Mma

Kamis, 12 Februari 2009

Ringan di Lisan Berat di Timbang


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694])



Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Kedua kalimat ini merupakan penyebab kecintaan Allah kepada seorang hamba.” Beliau juga berpesan, “Wahai hamba Allah, sering-seringlah mengucapkan dua kalimat ini. Ucapkanlah keduanya secara kontinyu, karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) dan dicintai oleh ar-Rahman, sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, ‘Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil ‘azhim’. Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu dan memperbanyaknya.” (Syarh Riyadh as-Shalihin, 3/446).

Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Allah dengan nama-Nya ar-Rahman –Yang Maha pemurah-. Hikmahnya adalah –wallahu a’lam- karena untuk menunjukkan keluasan kasih sayang Allah ta’ala. Sebagai contohnya, di dalam hadits ini diberitakan bahwa Allah berkenan memberikan balasan pahala yang banyak walaupun amal yang dilakukan hanya sedikit (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/883)

Subhanallahi Wabihamdih
Makna ucapan subhanallah –Maha suci Allah- adalah; anda menyucikan Allah ta’ala dari segala aib dan kekurangan dan anda menyatakan bahwa Allah Maha sempurna dari segala sisi. Hal itu diiringi dengan pujian kepada Allah –wabihamdih- yang menunjukkan kesempurnaan karunia dan kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepada makhluk serta kesempurnaan hikmah dan ilmu-Nya (lihat Syarh Riyadh as-Shalihin li Ibni Utsaimin, 3/446)

Apabila telah terpatri dalam diri seorang hamba mengenai pengakuan dan keyakinan terhadap kesucian pada diri Allah dari segala kekurangan dan aib, maka secara otomatis akan terpatri pula di dalam jiwanya bahwa Allah adalah Sang pemilik berbagai kesempurnaan sehingga yakinlah dirinya bahwa Allah adalah Rabb bagi seluruh makhluk-Nya. Sedangkan keesaan Allah dalam hal rububiyah tersebut merupakan hujjah/argumen yang mewajibkan manusia untuk mentauhidkan Allah dalam hal ibadah –tauhid uluhiyah-. Dengan demikian maka kalimat ini mengandung penetapan kedua macam tauhid tersebut –rububiyah dan uluhiyah- (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/885)

Makna pujian kepada Allah
Al-Hamdu atau pujian adalah sanjungan kepada Allah dikarenakan sifat-sifat-Nya yang sempurna, nikmat-nikmat-Nya yang melimpah ruah, kedermawanan-Nya kepada hamba-Nya, dan keelokan hikmah-Nya. Allah ta’ala memiliki nama, sifat dan perbuatan yang sempurna. Semua nama Allah adalah nama yang terindah dan mulia, tidak ada nama Allah yang tercela. Demikian pula dalam hal sifat-sifat-Nya tidak ada sifat yang tercela, bahkan sifat-sifat-Nya adalah sifat yang sempurna dari segala sisi. Perbuatan Allah juga senantiasa terpuji, karena perbuatan-Nya berkisar antara menegakkan keadilan dan memberikan keutamaan. Maka bagaimana pun keadaannya Allah senantiasa terpuji (lihat al-Qawa’id al-Fiqhiyah karya Syaikh as-Sa’di, hal. 7)

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata, “al-hamdu adalah mensifati sesuatu yang dipuji dengan sifat-sifat sempurna yang diiringi oleh kecintaan dan pengagungan -dari yang memuji-, kesempurnaan dalam hal dzat, sifat, dan perbuatan. Maka Allah itu Maha sempurna dalam hal dzat, sifat, maupun perbuatan-perbuatan-Nya.” (Tafsir Juz ‘Amma, hal. 10)

Subhanallahil ‘Azhim
Makna ucapan ini adalah tidak ada sesuatu yang lebih agung dan berkuasa melebihi kekuasaan Allah ta’ala dan tidak ada yang lebih tinggi kedudukannya daripada-Nya, tidak ada yang lebih dalam ilmunya daripada-Nya. Maka Allah ta’ala itu Maha agung dengan dzat dan sifat-sifat-Nya (lihat Syarh Riyadh as-Shalihin li Ibni Utsaimin, 3/446).

Hal itu menunjukkan keagungan, kemuliaan, dan kekuasaan Allah ta’ala, inilah sifat-sifat yang dimiliki oleh-Nya. Di dalam bacaan dzikir ini tergabung antara pujian dan pengagungan yang mengandung perasaan harap dan takut kepada Allah ta’ala (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/884-885).

Ryansjinju
AJI PENGLARIS USAHA

ASSALLAMMUALAIKUM.WR.WB…para sesepuh di kampus wong alus mohon maaf disini saya hanya berbagi..saya manusia lemah yang juga butuh pertolongan ..dengan niat yang ihklas saya ijzahkan AJI PENGLARIS USAHA…untuk sedulur yang membutuhkan silakan di coba amalankan INSYA ALLAH merubah sepi jd ramai usahanya..amiin…

* BISMILLAHIR ROHMANNIR ROHIM *

ALIF BISMILLAH BERKAHNYA ALIF BISMILLAH
BISMILLAHI AMANTU BILLAH
INNA ANNA AMANNA ALIF SEMPURNA

*ASSALLAMMUALAIKUM YAA ROSULLULLAH
*ASSALLAMMUALAIKUM YAA NABI ALLAH
*ASSALLAMMUALAIKUM YAA MALAIKAT ALLAH
*ASSALLAMMUALAIKUM YAA WALI ALLAH
*ASSALLAMMUALAIKUM YAA SAUDARAKU YANG LAHIR BATHIN YANG SEPERTAPAAN.
*ASSALLAMMUALAIKUM YAA MALAIKAT YANG MEMBAGIKAN REZEKI,DENGAN IZIN ALLAH AKU MINTAK DI DATANGKAN REJEKI DARI MANAPUN JUGA TAMPA HALANGAN DAN RINTANGAN,KARENA SUDAH JANJI ALLAH PADAKU,SEMUANYA DI TANGGUNG,DI TANGGUNG HIDUP,DI TANGGUNG MATI,DI TANGGUNG HARTA BELANJAAN,HUU MALAIKAT JAYE LULLAH INI SEKARANG AKU MINTAKNYA,KALAU JAUH MINTAK DEKATKAN,KALAU DEKAT MINTAK HAMPIRKAN,KALAU HAMPIR MINTAK SUAPKAN,KARENA SUDAH KODRATKU,HIDUPKU DI JAYA KAN DI DUNIA DI SEMPURNAKAN DI AKHIRAT,HUU HAK KATA ALLAH.
*YAA ALLAH AKU MINTAK DI NYATAKAN-SENYATA-NYATANYA-MINTAK DI BUKTIKAN-SEBUKTI-BUKTINYA KARENA SEMUANYA SUDAH KUTEBUS DENGAN:MEMBACA:SURAT AL.FATEHA…7x SEHARI
MEMBACA:SURAT AL.IHKLAS…..7x SEHARI
MEMBACA:AYAT KURSI………….7x SEHARI
MEMBACA:SOLAWAT NABI………7x SEHARI
*YAA ALLAH,APABILAH AKU BERCUKUPAN,AKU AKAN MENYANTUNI ANAK YATIM PIATU,PAKIR MISKIN DAN MASJID MASJIDMU,APABILAH AKU INGKAR,AZABLAH AKU DENGAN AZABMU YANG SANGAT PEDIH.AMIIN

bersungguh sungguhlah dengan hati yang ihklas mengamalkannya…semoga di ridhoi ALLAH SWT …..aamiiin @@@

Tidak ada komentar: